Budidaya ikan hias tak kalah menggiurkan dari jenis ikan untuk konsumsi. Bahkan tidak sedikit pembudidaya yang memilih ikan-ikan premium untuk dikembangbiakan. Salah satunya adalah ikan discus yang berasal dari perairan Sungai Amazon, Brasil. Banyak yang sudah berhasil budidaya ikan discus ini.
Ikan discus mempunyai corak dan warna yang bervariasi. Dari yang standar seperti ikan discus green sampai yang termahal di dunia seperti ikan discus red ribbon. Belum lagi ikan discus blue diamond yang dapat memancarkan sinar di dalam kegelapan. Dengan macam-macam keunikan seperti ini, siapa yang mampu menolak ikan discus sebagai penghias akuarium?
Bagi Anda yang tertarik membudidayakan ikan discus, mari kenali karakteristik jenis ikan hias ini dan langkah-langkah pemeliharaannya.
Mengenali kepribadian ikan discus
Ikan discus yang mempunyai nama Latin nama Latin Symphysodon Discus dikenal sebagai jenis ikan yang tidak banyak macam-macam. Artinya, mereka termasuk ikan kalem dan tidak suka diusik. Lantas di kalangan para pembudidaya, ikan discus merupakan tipe penyabar dan cenderung mudah mengalah. Bisa dikatakan, ikan discus begitu menyukai lingkungan tenang dan damai seperti habitat aslinya di perairan Amazon.
Hal ini pula yang membuat ikan discus lebih suka dipelihara sendiri, karena kalau ditempatkan bersama jenis ikan lain, kecantikan siripnya akan cepat rusak. Belum lagi peluang terkena penyakit yang lebih besar. Sementara seperti yang Anda ketahui, ikan hias ini dibanderol dengan harga mahal. Nominal paling murah pun berkisar Rp50.000 per ekor. Jadi kalau mudah sakit atau fisiknya cacat jelas bakal membuat ikan discus stres hingga mati. Anda pun akan merugi.
Kemudian dari segi jenis kelamin, ikan discus jantan mempunyai kegesitan lebih tinggi dibandingkan yang betina. Anda dapat membuktikannya saat memberikan pakan, si jantan pasti akan dengan cepat menyambar. Bukan hanya itu, ikan discus betina adalah tipe penyayang anak. Ketika sedang merawat keturunan, mereka akan memastikannya berada di sekujur tubuhnya. Hal tersebut disebabkan adanya lendir dari tubuh ikan yang diisap anak ikan sementara mengikuti si betina. Bahkan ikan discus akan menelan anak-anaknya bila dirasa tak ada tempat aman.
Langkah-langkah budidaya ikan discus
Mengenali kepribadian ikan discus bakal memudahkan Anda menyiapkan kebutuhan budidaya hingga mengurus ikan tersebut berdasarkan jenisnya. Tanpa menunggu lebih lama, berikut langkah-langkah budidaya yang dapat Anda terapkan.
Tahap budidaya 1: memilih tempat
Berbeda dari pembudidayaan ikan konsumsi yang membutuhkan kolam atau tambak untuk pemijahan, ikan discus biasanya dikembangbiakan dalam akuarium. Wadah ini memudahkan pembudidaya untuk mengawasi ikan, terutama dalam pengaturan suhu air, tingkat pH, hingga kemungkinan munculnya penyakit.
Ukuran akuarium ideal yang direkomendasikan adalah 75x35x35 cm (minimal). Lantas air yang dipakai harus jernih dengan temperatur di kisaran 28oC sampai 30oC dan tingkat pH 5-6. Dalam hal ini, pH 6 diatur saat ikan discus akan dikawinkan dan pH 5 untuk proses penetasan telur. Untuk mendapatkan pH 5, Anda harus memakai moss yang sudah diayak dan menambah lapisan pada filter di bagian luar untuk menyaring air. Dalam hal ini, Anda juga harus memperhatikan kadar oksigen terlarutnya.
Metode terbaik yang bisa Anda lakukan untuk pemijahan ikan discus adalah mengendapkan bak khusus yang sudah dipasangi aerator selama 24 jam, khususnya yang memakai air ledeng. Selain itu, karena sifat telur ikan discus yang mudah menempel, akan lebih baik kalau tempat telur semestinya disiapkan dengan material seperti pecahan genteng, pot atau paralon berdiameter 4 inci. Bahan-bahan tersebut lalu dipasang tegak lurus di tengah akuarium mengikuti ketinggian air. Terakhir, pastikan juga permukaannya licin, tidak berpori, dan bersih.
Tahap budidaya 2: seleksi induk
Meski dari segi sifat ikan jantan lebih agresif dalam mendapatkan makanan, tetapi masih ada beberapa pembudidaya yang kesulitan membedakan jenis kelamin ikan discus.
Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan memelihara sekumpulan ikan discus sejak mereka kecil hingga dewasa. Pada umumnya, mereka akan menunjukkan tanda. Jika mereka memisahkan diri dari kelompok, khususnya secara berpasangan, maka bisa dipastikan salah satunya adalah jantan dan satunya betina.
Pasangan ikan discus yang sudah dipastikan tersebut dapat Anda pisahkan dan tempatkan di akuarium yang telah disediakan. Di lingkungan baru tersebut, pasangan ikan ini akan lebih mudah diamati.
Lantas, kapan mereka cukup matang untuk dipijahkan? Kematangan ikan discus berbeda berdasarkan jenisnya. Ikan discus berwarna cokelat biasanya siap kawin saat usianya 12 bulan. Sementara ikan discus hijau dan biru baru siap di usia 18 bulan dan ikan discus merah saat mencapai 15-20 bulan.
Tahap budidaya 3: pemijahan ikan
Pemijahan sangat menentukan kelancaran budidaya ikan discus yang Anda lakukan. Maka dari itu, pembudidaya harus menjaga kualitas air dalam akuarium dengan menggantinya dua kali sehari atau sesuai kebutuhan. Anda juga bisa melakukannya setelah memberikan pakan supaya kotoran dari makanan tersebut tidak mengotori air yang baru diganti.
Jika Anda sanggup memenuhi perawatan di atas, maka pasangan ikan discus bakal cukup matang untuk dipijahkan. Telur-telur ikan nantinya menempel pada pecahan genteng atau pot. Adalah ikan discus betina yang bakal menjaga telur-telur tersebut sembari mengipaskan siripnya untuk memberikan asupan oksigen bagi calon buah hatinya. Telur yang mendapatkan perawatan normal dan baik biasanya akan menetas dalam kurun waktu 60 jam.
Setelah menetas, larva ikan discus nantinya dibersihkan induk ikan dan sisa telur dipindahkan ke tempat yang lebih bersih serta aman. Sekitar 3-4 hari kemudian, Anda akan mendapati burayak (anak ikan) yang berenang di akuarium dan mulai menempeli tubuh ikan discus betina untuk mengisap lendirnya. Seperti yang telah disinggung, lendir ini yang bakal jadi sumber makanan burayak sebelum diberikan sang induk.
Tahap budidaya 4: pembesaran ikan
Anda harus berhati-hati saat membudidayakan ikan discus. Pasalnya, induk ikan kerap memangsa anak sendiri saat kondisi air kurang cocok atau ikan discus yang berada di akuarium ternyata betina semua. Metode yang dapat Anda lakukan adalah menyuntikkan bloratin pada induk ikan discus. Dengan begitu, induk akan berhenti makan, sementara produksi lendirnya bertambah.
Ketika anak-anak ikan discus menginjak usia seminggu, Anda dapat memberikan pakan berupa kutu air lembut atau yang sudah disaring. Mereka bisa segera dipisahkan dari induk ikan discus setelah berusia satu bulan untuk kemudian dipindahkan ke wadah yang lebih luas. Ukuran wadah atau akuarium yang direkomendasikan adalah 90x40x40 cm atau 120x50x50 cm. Anda bisa mempertahankan ukuran tempat ini sampai ikan discus memasuki usia dewasa.
Itulah langkah-langkah yang biasanya diterapkan dalam pembudidayaan ikan discus. Mudah-mudahan informasi di atas bisa membantu Anda yang berminat mengembangkan ikan hias sesuai aturan dan bisa merawatnya secara optimal hingga ikan masuk ke pasaran.